20 April 2011 - 2012


20 April 2011, saat itu saya resmi mempunyai rumah dunia maya yang bernama blog. Blog ini bukan yang pertama buat saya, dulu sempat punya blog, tapi isinya hanya copas yang berisikan artikel tentang sepak bola, tapi sayang blog tersebut hilang dimangsa hacker. Maklum waktu itu saya masih bekerja sebagai operator warnet, jadi komputer 1 untuk semua.

Awalnya saya ragu untuk menjadi seorang blogger, entah kenapa, karena saya gak begitu pintar merangkai sebuah kata. Ngeblog siapa takut !! motivasi ini yang saya dapatkan dari seorang teman blogger, sofyandiary.blogsot.com, sebuah catatan sehari-hari yang sengaja saya rangkum dengan bahasa yang tidak baku bahkan terkesan mbulet hehehe. Tak terasa sudah setahun blog ini ada, sudah setahun blog ini bercerita.

Do‘akan saya bisa bertahan didunia per bloggeran, mohon maaf jika ada salah kata dalam berkomentar, salah dalam membuat sebuah postingan bahkan salah dalam memberikan informasi. Tak ada lilin yang bisa untuk ditiup, tak ada kuetar yang tersaji untuk dipotong dan dinikmati bersama, apalagi sebuah Giveaway untuk menyemarakkan ulang tahun blog mbulet ini. Harapan saya, semoga blog ini bisa bermanfaat kelak untuk anak-anak saya dan untuk semua pembaca serta pengunjungnya.

Semoga postingan pendek ini bisa mewakili rasa syukur dan terima kasih saya kepada semua yang telah mendukung dan berkunjung kesini serta memberikan motivasi kepada saya. Terima kasih Uncle Lozz yang telah berhasil membujuk saya untuk menjadi seorang blogger, matur nuwun Masbro dan Mbak Prit sang Penikmat dan Pembuat Kopi Rasa Rindu serta semua blogger Jember yang sudah pernah KOPDAR, dan terima kasih kepada semua pengunjung blog ini, special untuk seseorang yang selalu ada unukku Umi Kiki . Do’akan saya supaya gelar seorang blogger trus melekat pada diri saya, karena menjadi blogger adalah sebuah keputusan. Saran dan kritik masih saya tunggu dengan senang hati.




Berhalaman Karang Kitri


Mempunyai halaman rumah yang luas adalah dambaan semua orang. Mungkin halaman tersebut bisa dibuat parkir mobil atau taman bermain anak anak. Tidak halnya di tempat rumah dinas saya, setiap rumah mempunyai halaman yang lumayan luas, tapi bukan untuk digunakan sebagai fasilitas parkir atau lainnya melainkan untuk menanam palawija dan sayur mayur. Tempat itu bernama karang kitri.

Awalnya saya gumun (terkejut), kenapa halaman rumah harus diberi tanaman sayur mayur, kan gak asik untuk dipandang, biasanya halaman rumah itu berhiaskan bunga, eh ndak ini malah ditanami sayur mayur kok lucu sih hehe. Namun, setelah beberapa lama saya beradaptasi dengan keadaan seperti ini ternyata asik juga lo, selain menambah rindangnya halaman rumah, dengan adanya karang kitri setidaknya ada tanggung jawab yang harus diemban (biuh bahasane hehehe) oleh penghuni rumah dinas tersebut.

Contoh nyata yang saya rasakan, akhir akhir ini saya jarang sekali berolah raga, biasanya tiap hari istiqomah main bola, tapi semenjak kaki sebelah kanan saya ada masalah, saya mengurangi aktifitas bermain bola dan menggantinya dengan mencangkul halaman rumah lumayan berjeringat sih, bahkan rasanya lebih berat macul sama main bola hehe. Karang kitri sendiri dibagi menjadi dua, ada yang khusus milik pribadi ada juga yang kepemilkan dan kepengurusannya milik bersama alias berkelompok, tiap tiap kelompok beranggotakan 3 orang.

Mungkin kalau hanya mengurus karang kitri pribadi saya sih oke oke aja, nah masalahnya dimana, tunggu dulu sebentar saya harus memulainya pelan pelan. Masalahnya saya juga punya jadwal piket dikarang kitri umum, coba bayangkan dari 5 kelompok yang beranggotakan 15 orang, hanya saya yang laki laki, hadehhh betapa apesnya diriku ini hehe, rasanya saya pingin cepat cepat bawa UMI {awas jangan di klik} kesini supaya bisa menggantikan posisi saya hahaha. Makanya tak jarang saya sering berbuat curang dikala ada jadwal piket xixixixi, terkadang saya hanya bisa menonton dari balik tirai kamar dan melihat ibu ibu yang sedang asik piket sambil rasan rasan hehehe.

Skip dulu masalah jadwal piket tersebut, sekarang sayur mayur didepan rumah sudah saatnya panen, ada terong, timun, sawi dan cabe, lumayanlah bisa buat oleh-oleh ntar kalau pas mudik ke Jember. Baru saya sadari, ternyata saya bisa juga bercocok tanam sayur mayur. Hayooo sipa nih yang mau pesen hi hi hi.




Sofyan, Doyok dan Sofi

Sumber gambar dari google

Nama adalah sebuah panggilan atau sebutan yang diberikan kepada suatu benda, baik itu benda mati atau benda hidup. Dengan sebuah nama juga kita bisa tahu dan saling mengenal, tapi terkadang ada beberapa nama yang berbeda tapi menujukkan pada suatu benda yang sama. Comtohnya sebutan nama untuk orang yang tertua bagi yang lebih muda ada Mas, Cak, Abang, Kakak, Kang, Mbak dan masih banyak lainnya.

Tapi aneh gak jika nama seseorang itu berubah dari masa kemasa, bigung ya hehe. Ini hanya sebuah cerita dan masih terjadi pada saya sampai saat ini. Pada saat saya masih sekolah SD nama pangilan saya adalah Sofyan. Baru saat SMP nama saya mulai diputus yaitu diambil bagian belakangnya menjadi Fyan. Dan yang sangat lucu dan aneh lagi, nama pangilan saya berubah tak karuan menjadi DOYOK waktu SMA, anehkan.

Nama pangilan Doyok ini berawal dari sebuah pakaian kostum sepak bola yang saya kenakan, saat itu sekolah sedang mengikuti sebuah tournament sepak bola antar sekolah se- Kab. Jember. Entah gimana kostum itu ada, kok ya pas banget saya pakai. Awalnya saya menggunakan no punggung 24 atas nama SOFYAN, mungkin sudah takdir kostum yang seharusnya saya gunakan tertinggal di pondok hehe, akhirnya saya harus rela menggunakan no punggung 17 atas nama DOYOK. Sejak itulah nama saya akrab dipanggil DOYOK.

Bukan hanya pas dilapangan saja saya akrab dipanggil Doyok, dikelaspun saya lebih akrab dipangil DOYOK oleh sebagian guru pengajar. Ada cerita lucu, ketika teman saya bermain kerumah saya, dia menanyakan saya dengan panggilan DOYOK. “Bu Doyok ada ?” tanya temanku pada Emak. Spontan Emak menjawab “Doyok ???, salah alamat paling kamu le” jawab Emak. Untung saya ada dirumah, akhirnya saya jelaskan pada Emak kalau nama saya sudah diganti hehehe, “onok onok ae” gumam Emak. Dan pas liburan kemarin saya bertemu sama teman SMA, entah siapa dia, saya lupa, tapi saya yakin dia teman SMA saya, alasannya dia memanggil saya dengan sebutan DOYOK hehe. Setelah lama ngobrol ngalor ngidul akhrinya saya tau kalau dia anak IPA yang dulu pernah sekelas dengan saya.

Tidak berhenti sampai disini saja, pas kuliah (meski gak sampai tamat hehe) nama saya berubah lagi, saya malah dipanggil SOFI, hadehhh pangilan yang sangat menggelikan. Masak orangnya berjanggut pangilannya Sofi gak sesuai dengan janggutnya hahaha. Tapi tak apalah yang penting mereka mengenal saya sesuai kehendak mereka(sa’kareppe wes) hehehe. Dan sekarang sejak saya mengenal dunia maya, nama pangilan saya berubah lagi menjadi Kang Sofyan. Hikmahnya bagi saya sangat banyak, ketika saya lupa dengan teman yang menyapa saya, saya akan perhatikan aja gaya dia memanggil saya pasti ketahuan hehehe.

Masihkah pangilan nama saya berubah ketika menikah nanti, ditunggu aja kelanjutannya hehehe. Bagaimana dengan sahabat blogger sendiri, pernahkah mengalami motamorfosis tentang sebuah pangilan nama sehari hari didunia nyata maupun didunia maya seperti yang saya alami ?.

My Profil

Foto saya
Saya lahir, tumbuh, menghabiskan masa ABG di Jember dan sekarang saya mengais rejeki dengan menjadi seorang buruh di sebuah perkebunan di Banyuwangi. Motto dalam hidup saya "Jadikan Hidup Kamu Hari ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin"

Post. Terbaru

Followers