Giveaway Senangnya Hatiku : Januari Ceria

Alhamdulillah,.masa-masa kritis saya berakhir juga, terbebas dari tekanan target sebuah pekerjaan sudah usai. Setiap bulan Januari tiba pasti saya diribetkan dengan laporan tutup buku. Sebuah rutinitas tahunan yang sudah menjadi tanggung jawab setiap karyawan, tak terkecuali saya. Dan, akhirnya semua berhasil saya lalui sesuai dengan yang direncanakan.

Hari ini tepat tanggal 27 Januari 2013, sebagai pengingat diri, tak terasa umur pernikahan saya dengan Umi sudah beranjak 3 bulan. Alhamdulillah, saya masih bisa melaluinya dan semoga saya dapat menjaga keutuhan rumah tangga ini. Rasanya baru kemarin saya mengucapkana ijab qobul dihadapan penghulu, eh tak terasa ternyata sudah dapet 3 bulan, sungguh begitu cepat rasanya waktu berlalu.

Kembali ke Januari

Januari, bulan yang identik dengan hujan, tak tanggung-tangung curah hujan pada bulan ini sangat tinggi bahkan Ibu Kota Negara ini yaitu Jakarta terendam banjir akibat hujan yang sangat lebat. Kalau hanya hujan air saya tidak resah, karena saya yakin tak akan terjadi banjri disini (Banyuwangi) hehe, tapi kalau diberengi dengan hembusan angin kencang, itu sangat menakutkan. Maklum rumah saya (rumah dinas) dikelilingi oleh pepohonan tinggi yang umurnya sudah sangat tua, jadi jika ada angin kencang sangat mengkhawatirkan. Terbukti, beberapa hari yang lalu, rumah saya  porak poranda, bukan tertimpa pohon, tapi atap dapur mabur tehempas angin kencang. 

Dalam benak fikiran saya, tak terlintas akan terjadi seperti ini, pohon tumbang yang saya khawatirkan roboh tidak terjadi, malah angin yang begitu tega memborbardir ruangan mungil dibagian belakang rumah saya. Saya bingung gimana cara memperbaiki semua ini, sedangkan peralatannya saja saya tidak punya. Akhirnya saya memutuskan untuk meminjam peralatan dari segala penjuru, mulai dari tetangga sampai pinjam di kantor hehe. Tukang yang saya panggil juga belum sempurna memperbaiki dapur tersebut, kendalanya keterbatasan bahan dan peralatan yang ada belum komplit.

Maklum disini jauh dari keramaian, untuk membeli paku atau alat bangunan yang lainnya saya harus menempuh jarak 6-5 KM. Satu-satunya cara efektif adalah menunda sebagian pekerjaan dan sisanya saya selesaikan sendiri. Yang lucu, beberapa teman kantor banyak yang menyepelekan saya, mereka tidak yakin saya akan mampu memperbaiki atap dapur yang porak poranda tersebut. Mereka tidak tau kalau saya juga pernah menjadi seorang kuli bangunan beberapa tahun silam. Dengan berbekal pengalaman itu dapur baru pun akhirnya tercipta.

Saya baru sadar perjalanan hidup telah menuntun saya pada sebuah kemandirian, berkat pengalaman menjadi kuli bangunan saya berhasil memperbaiki atap dapur yang hancur lebur, hasilnya pun tidak begitu menyecewakan, bahkan tetangga sebelahpun takjub dengan apa yang telah saya lakukan hehe. Akhirnya dipenghujung awal bulan ini semuanya bisa teratasi. Tidak ada yang tak mungkin jika mau berusaha. Semoga Blog baru Ust. Akhmad Muhaimin Azzet  ini bermanfaat untuk semuanya.

"Artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway Senangnya Hatiku"


Tahun Baru 2013









My Profil

Foto saya
Saya lahir, tumbuh, menghabiskan masa ABG di Jember dan sekarang saya mengais rejeki dengan menjadi seorang buruh di sebuah perkebunan di Banyuwangi. Motto dalam hidup saya "Jadikan Hidup Kamu Hari ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin"

Post. Terbaru

Followers