Cerita ABG Hot

Sumber gambar dari Google

Mohon maaf kalau Anda menyangka atau mengira judul postingan ini adalah sebuah Cerita ABG negatif, yang ada Anda akan tersesat membaca cerita postingan ini, karena cerita ini gak ada hubungannya dengan Cerita ABG negatif sama sekali, hehe. 

Cerita ABG ini bermula ketika saya baru lulus SMA. Saya sudah mempunyai rencana untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu merasakan indahnya kuliah. Menikmati asiknya menyandang sebuah nama Mahasiswa. Tapi namanya rencana tetaplah rencana, semuanya Tuhanlah yang menentukannya. Meski saya lulus test masuk Perguruan Tinggi Negeri, tapi saya tidak bisa memaksakan diri melihat kenyataan ekonomi keluarga yang pas-pasan.

Ahh, kalau mengingatnya bisa brebes mili, 2 pilihan yang sangat sulit, ingin meraih cita-cita, tapi keluarga tak punya biaya. Ya sudah akhirnya sejak itu saya resmi menjadi seorang ABG Pengacara (Pengangguran Banyak Acara) hehehe.

Saya tidak menyerah begitu saja pada nasib. Memasuki bulan Ramadhan saya berinisitif untuk mencari uang sendiri. Yah, mungkin cara yang mudah dan pas bagi saya pada saat itu adalah mencoba merasakan menjadi kuli bangunan. Berpuasa dibawah terik matahari yang sangat menyengat, berjemur dan bergelut dengan material bangunan itu sangat mengesankan dan akan menjadi sebuah kenangan tersendiri bagi saya.

Menjadi kuli bangunan adalah salah satu Cerita ABG dan kenangan yang sangat WOW bagi saya. Pada masa ABG saya sudah banyak mengenyam pengalaman hidup yang pahit, tapi baru saya sadari kalau semua itu adalah ramuan jamu kuat mengarungi lika liku kehidupan.

Cerita ABG ini adalah program PKK (Peduli Kata Kunci) yang diadakan oleh Warung Blogger untuk melawan, menumpas, membasmi (opo maneh) artikel-artikel yang berbau pornografi. Dengan Internet sehat, maka ABG Indonesia akan kreatif dan dijauhkan dari hal-hal yang negatif.



November Menunggu

Gambar dari Google

Sekarang sudah memasuki bulan November, bulan ke Sebelas di kalender masehi. Menurut buku berwarna pink yang Umi miliki saat ini, HTP (Hari Taksiran Persalinan) Umi Insya Allah jatuh pada Tanggal 08 November 2013. Subhanallah, ini baru yang namanya sesuatu, hehehe.Tak ayal buat saya, Umi dan keluarga besar lainnya, bulan Sebelas adalah bulan penuh kebahagiaan # Amin.

Setelah beberapa hari kemarin, kami [saya dan Umi] merayakan 1ST Anniversary. Selanjutnya kami sibuk melirik kalender setiap pagi. Alasannya karena sudah memasuki bulan Sebelas, itu artinya sebentar lagi akan ada suara tangisan seorang anak mungil, lucu dan unyu-unyu ditengah keluarga kami.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 30 Oktober 2013, saya dan Umi pergi ke sebuah rumah sakit swasta di tempat kami guna melihat dan mengecek keberadaan bayi yang sedang Umi kandung. Seperti menunggu sebuah berita, saya melihat Umi begitu gelisah, karena dokter yang kami harapkan tidak segera kunjung tiba. Padahal waktu yang telah ditentukan sesuai dengan surat pengantar dari kantor, tapi tetap aja molor. Hmmm... sekitar 1 Jam lebih kami menunggu dokter yang bergelar SpOg tersebut.

Eng..ing..eng..tepat pukul 14.30, dokter yang kami tunggu tiba dengan memberikan senyuman manis kepada kami, "sudah dari tadi, Mas ?". "Hadeehh, andai saja saya gak butuh, sudah dari tadi kami pulang, wes ngantuk, wetheng wes lue iki, Dok" ketus saya dalam hati. 

Tanpa basa basi dokter dan 2 asistennya langsung memeriksa kandungan Umi. "Wah sepertinya anak sampean Laki-laki, Mas", kata salah satu asisten dokter itu. Saya hanya diam, dan pandangan saya tertuju pada salah satu alat yang ada didalam ruangan tersebut. "Apakah ini yang di namakan USG, ooo seperti komputer, toh" gumam saya dalam hati.

Gambar dari Google

Teeetttt.......
Alat USG mulai di hidupkan si Dokter pun mulai bereaksi. "Hmm..posisi janin bagus, wah bayinya gedhe dan sehat" kata dokter sambil mengoprasikan alat USG tersebut. "Awas jangan dekat-dekat, Mas, hehehe" si Dokter memperingati sambil bercanda karena saya melihatnya spaneng (serius). "Sekarang ingin tahu jenis kalaminnya nggak ?" tanya dokter pada saya. "Ya, Dok" jawab saya. "Hmm jenis kelaminnya laki-laki", selang beberapa saat "ehh perempuan" kata dokter kepada kami.

Memang kata sebagian banyak orang, hasil USG tidak bisa di jadikan patokan mengetahui jenis kelamin. Banyak sekali yang keliru, ketika di USG kelaminnya perempuan, eh setelah lahiran malah laki-laki. Kesimpulannya biarlah Yang Maha Pemberi yang menetukan, laki-laki atau perempuan yang penting sehat, selamat dan sholeh/sholehah itulah harapan kami.

Akhirrnya, rasa lapar dan haus kami terobati dengan kabar gembira dari dokter. "Insya Allah 2 minggu lagi Istri Anda akan melahirkan" kata dokter tersebut. Brrrr,,, rasanya seolah-olah minum es teh mendengar berita tersebut, maklum kami yang memang saat itu sedang kahausan dan lapar karena menunggu dokter tersebut. Saking haus dan laparnya kami, setelah di kasih oret-oretan sama dokter, kami langsung bablas pulang dan mampir kesebuah warung soto dekat rumah. Kami tidak membaca dulu isi oret-oretan tersebut, padahal oret-oretan tersebut berisi resep obat untuk Umi, hahaha. Yo wes, keesokan harinya resep tersebut kami ambil meski melalui pak Mantri Kebun, hehehe. 

My Profil

Foto saya
Saya lahir, tumbuh, menghabiskan masa ABG di Jember dan sekarang saya mengais rejeki dengan menjadi seorang buruh di sebuah perkebunan di Banyuwangi. Motto dalam hidup saya "Jadikan Hidup Kamu Hari ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin"

Post. Terbaru

Followers