Ngidam

Ngidam. Kata-kata ngidam ini sudah saya dengar sejak saya belum nikah. Dan anehnya gak ada arti baku yang membuat hati saya plong saat ini. Beberapa hari yang lalu Umi sang Ibu Hamil sedang pingin sekali dengan buah melon. Mosok ini yang namanya ngidam. Nah, kalau ini yang dinamakan ngidam, maka ngidam menurut saya adalah sesuatu keinginan yang harus dituruti. Konon menurut cerita orang-orang yang sudah berpengalaman hamil, sesuatu akan terjadi pada bayi jika sudah lahir, yaitu ngileran (mengeluarkan air liur trus).

Hmm..padahal ngidam ini hampir mirip sama menuruti hawa nafsu. Bukannya ini semakin kurang baik bagi ibu hamil. Ibu hamil itu harus bisa mengendalikan diri, karena apa yang dilakukan oleh Ibunya kelak akan ditiru oleh bayinya # sok metao. Itulah opini dan gejolak yang terjadi dalam hati saya.

Disatu sisi, saya tidak tega melihat Umi tiap hari muntah-muntah dikamar mandi, tapi disatu sisi yang lain, mau cari dimana sekarang melon. Saya sudah keliling pasar sekitar, tapi hasilnya sia-sia. Kata pedagang buah-buahan "sekarang melon lagi gak musim, Mas". Kerut kening Umi tampak begitu jelas ketika saya jelaskan bahwa keinginannya tidak terpenuhi.

Keesokan harinya saya ceritakan tentang ngidam melon ini pada Emak. Lewat sebuah HP jadul terdengar suara mesam-mesem Emak, entah kenapa Emak kok mesam-mesem. Emak hanya menyarankan pada saya dengan  singkat padat dan jelas, "yo golekno, lek gak onok yo ojok dipekso". Alhamdulillah, plong rasanya.

Selang beberapa hari, saya dapat telpon dari Emak di Jember, bahwasannya beliau mau berkunjung ke rumah dalam minggu-minggu ini, sekalian menengok calon cucu yang masih antheng didalam perut Umi. Selang beberapa hari setelah Emak telpon, beliau datang tidak sendirian, beliau mengajak kakak sepupu dan ponakan saya. Dan yang membuat saya begitu terkejut, ketika beliau memberikan bungkusan hitam berbentuk bulat. Setelah saya buka, ternyata isinya melon. Rasanya pingin nangis, sangat terharu sekali, apalagi setelah diceritakan proses mendapatkan melon tersebut. Rasanya ada sebutir air yang memaksa ingin keluar dari mata ini.

Ahh, sudahlah. Semakin saya mengingat perjuangan Emak untuk mendapatkan melon demi calon cucu pertamanya itu semakin membuat  saya bangga sekaligus sayang pada beliau, Emak I Lop U.

Saya Menulis Lagi


Saat ini saya mempunyai aktivitas baru. Aktivitas yang tak biasa saya lakukan sebelumnya. Mengelus ngelus perut Umi yang sudah mulai sedikit buncit, hehe. Entah kenapa saat Umi mulai hamil, rasa malas itu melekat sangat erat. Sejak itulah saya merasa menjadi seorang pengangguran. Padahal tiap hari kerja seperti biasa, berangkat pagi pulang siang. Sesampai dirumah duduk diruang tamu sambil menggenggam remote TV. Ahhh, sebuah rutinitas yang menjemukan, kalau sudah gini hidup rasanya tak enak untuk dinikmati.

Sebelum Umi hamil, biasanya tiap sore saya istiqomah bermain bola, lumayanlah buat kebugaran fisik dan menyantaikan syaraf-syaraf pikiran yang hampir 8 jam saya digunakan. Tapi, entah kenapa sejak Umi hamil semua terasa berat. Dalam benak saya "mosok ini yang dinamakan ngidam". Tapi, biasanya yang ngidam kan yang bersangkutan alias Umi, kenapa ini bisa terjadi pada saya. Atau, mungkin ngidam itu bisa nular sama seorang suami ya, haha. Ahh, kalau benar ini yang terjadi bahaya nih, bisa-bisa semuanya terbengkalai.

"Mungkin dengan ngeblog rasa malas itu akan buyar" hati kecil saya mengatakan begitu. Kok dhilalah, pas buka blog ini yang muncul malah link yang berbeda. Hadehhh, kejadian ini semakin membuat saya tambah asik menemani malas yang semakin hari semakin mesra dengan saya. Dengan kejadian ini kondisi malas dan situasinya sangat mendukung untuk bermalas-malasan. Atau jangan-jangan si kecil yang masih berupa gumpalan darah tersebut tak mau ditinggal ngeblog oleh Abinya, haha.

Ketika otak sudah buntu, dan hampir semua temuan dan petunjuk dari Eyang Google saya lakukan dan saya praktekkan, tetapi tetap saja hasilnya NIHIL alias podo wae. Iseng iseng saya kembalikan template blog ini ke template defaultnya, alhamdulillah akhirnya bisa # yes. Hmm..ternyata ke isengan saya masih lebih canggih daripada Eyang Google, hehe. Saya otak atik lagi templatenya kembali kesemula hingga sekarang, dan alhamdulillah sudah beberapa hari ini normal. Dengan kembali bisa dibukanya blog ini, dari sinilah saya mulai berusaha membunuh malas.

Ahh, senangnya malam ini menulis sambil ditemani hujan dan iringan suara kodok yang merdu, seolah-olah memberikan semangat baru buat saya untuk terus menulis :).  

My Profil

Foto saya
Saya lahir, tumbuh, menghabiskan masa ABG di Jember dan sekarang saya mengais rejeki dengan menjadi seorang buruh di sebuah perkebunan di Banyuwangi. Motto dalam hidup saya "Jadikan Hidup Kamu Hari ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin"

Post. Terbaru

Followers