Sederhana dan Zuhud



Tahun baru sudah lewat beberapa hari yang lalu, ini adalah postingan pertama saya di tahun ini. Eh mau posting apaan nih ya #sambil garuk² kepala hehe. Oh ya tepat 5 tahun lalu, saya bertemu dengan seseorang yang begitu sangat amat sederhana, namanya Gus Khadiri. Sebelum bercerita lebih jauh sebelumnya saya minta maaf karena gak ada foto yang bisa saya pajang disini.

Siapa Gus Khadiri ini, dia adalah adik dari Kyai saya. Lantas apa yang membuat saya ingat beliau sampai detik ini. Kesederhaan yang ada pada dirinya masih sangat melekat di ingatan saya, betapa tidak mungkin secara basyariah (kesehariannya) Gus Khadiri tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, tapi keluarganya sangat bahagia. Kecintaan terhadap keluarganya sangat besar. Saya sampai gumun “apa resepnya Gus ?” tanya saya. Gus Khadiri hanya tersenyum, beliau hanya berpesan berusahalah dan berzuhudlah.

Lantas apa berzududlah itu Gus ? tanyaku. “Banyak sekali orang salah mengartikan kata zuhud, zuhud itu meninggalkan kecintaan terhadap dunia tanpa meninggalkan kewajiban kita terhadap keluarga. Banyak sekali orang berkata zuhud sampai keluarganya terbengkalai tak terurus. Mereka hanya memikirkan kecintaan dirinya pada Sang Kholik, tapi lupa akan amanat yang diberikan Sang Kholik untuk dirinya.”

Berzuhud itu memang dianjurkan tapi jangan sampai melupakan amanat yang kita emban, dan kesederhaan itu sangat indah. Kesederhanaan yang indah menurut saya, bekerja dengan jujur dan tidak berlebihan, ingat rizki yang kita miliki itu bukan sepenuhnya milik kita berbagilah dengan yang lainnya.

Ealah kok bisa posting ginian sih hehe. Mohon maaf jika pengertian yang saya tulis tentang pengertian zuhud, saya hanya berusaha untuk menuliskan apa yang saya dengar dan saya lihat pada sosok sederhana Gus Khadiri, semoga bermanfaat.

52 komentar:

  1. Zuhud bukan harus diartikan selalu untuk meninggal masalah dunia. Namun juga dapat lebih berni dalam hal berbagi ya Kang.

    Sukses selalu.
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  2. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang zuhud ya kang

    BalasHapus
  3. meskipun keliatannya susah, tapi sedikit-sedikit perlu dicoba yah..

    eh, tapi menikmati alam ciptaan Tuhan dengan jalan-jalan untuk mengingat Sang Pencipta apakah termasuk kategori zuhud juga?

    #membeladirikarenasukajalan-jalan

    BalasHapus
  4. membutuhkan dasar aqidah yang baik dan benar dalam memaknai zuhud, karena zuhud yang dilakukan mampu menyeimbangkan zuhud vertikal dan zuhud horisontal, dan mereka telah merasakan surga dunia, dan Gus Khaidiri contohnya. Manteb

    BalasHapus
  5. Makasih infonya ya, Mas
    jujur, saya baru kali ini dengar kata Zuhud dan kali ini pula tahu artinya..
    :)

    BalasHapus
  6. nice post :) terimakasih informasinya
    kunjungi dan comment blog saya juga
    http://auliaarb.blogspot.com/2012/01/inilah-ekspresiku.html
    terimakasih ;)

    BalasHapus
  7. sebuah kezuhudan bukanlah meninggalkan total kehidupan dunia , karena Allah swt dan Rasulullah saw , tak pernah mengajarkan manusia dgn cara zuhud seperti itu .
    jadi, tetaplah berjuang utk menjemput rezeki utk dunia dan keluarga , namun terus beribadah pd NYA, agar tercapai surga dunia dan akhirat ..

    tapi, ini hanya pendapat bunda saja, bisa juga salah ..........
    salam

    BalasHapus
  8. Pertanyaan Mas Yoga "Gaphe" sungguh menarik. Saya penasaran. :)

    BalasHapus
  9. menurut saya zuhud itu ya tetap harus berimbang, antara dunia dan akhret. namun dalam kepentinga dunia, tentunya adalah yang dadasari atas aturan2 dari Allah SWT. Keluarga marupakan amanah dari Allah, ya sudah pastilah wajib untuk menjaganya. Menjaga keluarga yang merupakan amanah dari Allah, juga merupakan zuhud kan? :D

    Apa kabar kang? semoga selalu sehat

    BalasHapus
  10. Saleum,
    saya sependapat dengan bang Mabruri tentang berzuhud kang.
    saleum dmilano

    BalasHapus
  11. zuhud itu pilihan, bukan keterpaksaan. hehehe...

    kang sofyan tahun baru ada award baru nih, silahkan ambil di tempatku ya boz di

    http://jalanjalandingin.blogspot.com/2012/01/award-twenty.html

    thanx

    BalasHapus
  12. Setuju pisan dengan filosofi Gus Khadiri. Zuhud itu adanya di hati.

    Ada juga orang yang kalo liat orang lain mewah, dia menuntut "Zuhud dong.." Padahal dengan tidak suka melihat orang lain mendapat nikmat itu juga salah satu ciri gak zuhud :D

    BalasHapus
  13. menarik juga pertanyaanya Gaphe :)

    BalasHapus
  14. aku malah baru tau zudud itu apa, makasih mas.. :)

    BalasHapus
  15. @Ejawantah's BlogBisa juga diartikan begitu Mas,,meninggalakan bukan berarti tidak tepo serliro sama sekitarnya lo hehe

    BalasHapus
  16. @GapheJiahhh itu mah niatannya yang perlu ditata, lah wong niatannya traveling karena tugas sama mencari nafkah kok,,hehehe onok² ae Mas

    BalasHapus
  17. @Djangan PakiesBenar Ust, artinya Zuhud sendiri gak boleh diartikan dalam pandangan yang sempit, sehingga membuat orang lalai akan kewajiban yang lainnya...

    Makasih Ust.

    BalasHapus
  18. @Putrie Jrs Sama² Putri, saya juga masih belajar juga kok

    BalasHapus
  19. @bunda LilyBenar Bun, gambaran itulah yang ada pad Gus Khadiri,,terima kasih Bunda..

    BalasHapus
  20. @AsopHehehe itu sudah saya jawab ☺ ☺

    BalasHapus
  21. @mabrurisirampogBenar Mas Mabruri, semua harus seimbang antara kewajiban kita pada Sang Kholik dan pada makhluknya

    Alhamdulillah baik Mas,,amin..

    BalasHapus
  22. @OEN-OENyup's benar Mas,,wah dapat award nih, makasih Mas ntar aku pajang hehehe

    BalasHapus
  23. @Zico AlviandriHehehe,,jangan sering² menuntut Mas bahaya lo hehehe

    BalasHapus
  24. Saya suka postingan ini. Apik tenan, mengalir dan bermanfaat.

    BalasHapus
  25. hehe, sama dengan retno kang.. dhe pun baru tahu istilah zuhud.. semoga kita bisa hidup dalam kesederhanaan yaa kang.. yang penting cukup, ya to?? hehe

    BalasHapus
  26. foto saya aja dipasang deh kalo gak ada foto halaah emang seleb kamu fanny. hihihi

    BalasHapus
  27. Nice share mas sofyan... serasa ditampar membaca postingan ini. Saya cinta dunia, masih takut kehilangan dn suka berprasangka buruk perihal takdir. Terimakasih :)

    BalasHapus
  28. aku pernah bertemu dengan beberapa orang yang katanya sedang berusaha 'mendekatkan diri kepada pencipta' dengan menyepi, sampai menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan bulanan. tang terlintas pertama kali saat bertemu dengan situasi itu, simpel sih,. "nih orang gak kerja apa ya? gak dicariin keluarganya emang???"..
    setelah baca postingan ini jadi dapat pencerahan tentang hal itu kang. makasi yaa :)

    BalasHapus
  29. Tidak sedikit keluarga yang terbengkalai, karena suami yang meninggalkan keduniaannya dan 'berjuang di jalan Allah'. Kemudian pergi entah kemana rimbanya. Mungkin ia telah lupa bahwa ia pernah mengkhitbah seorang perempuan, kemudian mengucap ijab qobul, kemudian memiliki beberapa orang anak.

    BalasHapus
  30. mesti bnyk belajar dr kang sofyan nih... hehehe.....
    o iy kang, ad PR buatmu. smoga berkenan dikerjain. hehehe... thnx...

    BalasHapus
  31. konsep hidup yg muai hilang karena manusia semakin hedon...
    :)

    BalasHapus
  32. Assalamu'alaikum....
    Kita boleh berzuhud dalam dunia tp jgn ibadah ato sedekah. Itu artinya duniawi masih perlu kita kejar agar tangan kita bs sll di atas untuk memberi.

    Hmmm...kalo kyai yg sdh ma'rifat insya Allah meski tampak luar sederhana tp perilakunya , akhlaqnya insya Allah Al Qur'an n sunnah kiblatnya.

    BalasHapus
  33. Dapat ilmu ternyata main ke blognya kang sofyan ini..
    Makasih mas..

    BalasHapus
  34. subhanallah ... itu dapat dicapai melalui tahapan taqorub yang sangat bersungguh2 Lillahita'ala

    BalasHapus
  35. alhamdulillah tambah lagi ilmu agama saya disini.
    salam kenal ya mas.
    ditunggu kunjungan baliknya. :)

    BalasHapus
  36. Wahh...alhamdulillah bs 'kenal' dg sosok yg zuhud spt itu ya Sof

    BalasHapus
  37. Belum update lagi Kang

    sekedar menyapa dan semoga kita dijadikan hamba yang zuhud

    BalasHapus
  38. ini yg sodaranya adhitia sofyan yah :p
    smoga bisa zuhud yang sesuai

    BalasHapus
  39. manusia yg zuhud memang langka ya SOf.. biasanya orang2 pekerja kantoran ya money oriented.. tp bisa saja kan pekerja kantoran, memiliki pekerjaan tetap, tapi tetap zuhud.. cmiiw.. wallahu'alam.. :-D

    BalasHapus
  40. Jadi belajar agama lagi neh saya..

    BalasHapus
  41. Untuk tambahan informasi terkait postingan di atas bisa juga lihat di link : http://pena.gunadarma.ac.id/filosifi-konsep-njowo/

    BalasHapus

My Profil

Foto saya
Saya lahir, tumbuh, menghabiskan masa ABG di Jember dan sekarang saya mengais rejeki dengan menjadi seorang buruh di sebuah perkebunan di Banyuwangi. Motto dalam hidup saya "Jadikan Hidup Kamu Hari ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin"

Post. Terbaru

Followers