Tahun baru sudah lewat beberapa hari yang lalu, ini adalah postingan pertama saya di tahun ini. Eh mau posting apaan nih ya
Siapa Gus Khadiri ini, dia adalah adik dari Kyai saya. Lantas apa yang membuat saya ingat beliau sampai detik ini. Kesederhaan yang ada pada dirinya masih sangat melekat di ingatan saya, betapa tidak mungkin secara basyariah (kesehariannya) Gus Khadiri tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, tapi keluarganya sangat bahagia. Kecintaan terhadap keluarganya sangat besar. Saya sampai
Lantas apa berzududlah itu Gus ? tanyaku. “Banyak sekali orang salah mengartikan kata zuhud, zuhud itu meninggalkan kecintaan terhadap dunia tanpa meninggalkan kewajiban kita terhadap keluarga. Banyak sekali orang berkata zuhud sampai keluarganya terbengkalai tak terurus. Mereka hanya memikirkan kecintaan dirinya pada Sang Kholik, tapi lupa akan amanat yang diberikan Sang Kholik untuk dirinya.”
Berzuhud itu memang dianjurkan tapi jangan sampai melupakan amanat yang kita emban, dan kesederhaan itu sangat indah. Kesederhanaan yang indah menurut saya, bekerja dengan jujur dan tidak berlebihan, ingat rizki yang kita miliki itu bukan sepenuhnya milik kita berbagilah dengan yang lainnya.
Ealah kok bisa posting ginian sih hehe. Mohon maaf jika pengertian yang saya tulis tentang pengertian zuhud, saya hanya berusaha untuk menuliskan apa yang saya dengar dan saya lihat pada sosok sederhana Gus Khadiri, semoga bermanfaat.
Zuhud bukan harus diartikan selalu untuk meninggal masalah dunia. Namun juga dapat lebih berni dalam hal berbagi ya Kang.
BalasHapusSukses selalu.
Salam
Ejawantah's Blog
Ikutan Ngaji...
BalasHapusSemoga kita termasuk hamba-Nya yang zuhud ya kang
BalasHapusOooo... *ngangguk2*
BalasHapusmeskipun keliatannya susah, tapi sedikit-sedikit perlu dicoba yah..
BalasHapuseh, tapi menikmati alam ciptaan Tuhan dengan jalan-jalan untuk mengingat Sang Pencipta apakah termasuk kategori zuhud juga?
#membeladirikarenasukajalan-jalan
Makasih infonya ya, Mas
BalasHapusjujur, saya baru kali ini dengar kata Zuhud dan kali ini pula tahu artinya..
:)
nice post :) terimakasih informasinya
BalasHapuskunjungi dan comment blog saya juga
http://auliaarb.blogspot.com/2012/01/inilah-ekspresiku.html
terimakasih ;)
sebuah kezuhudan bukanlah meninggalkan total kehidupan dunia , karena Allah swt dan Rasulullah saw , tak pernah mengajarkan manusia dgn cara zuhud seperti itu .
BalasHapusjadi, tetaplah berjuang utk menjemput rezeki utk dunia dan keluarga , namun terus beribadah pd NYA, agar tercapai surga dunia dan akhirat ..
tapi, ini hanya pendapat bunda saja, bisa juga salah ..........
salam
Pertanyaan Mas Yoga "Gaphe" sungguh menarik. Saya penasaran. :)
BalasHapusmenurut saya zuhud itu ya tetap harus berimbang, antara dunia dan akhret. namun dalam kepentinga dunia, tentunya adalah yang dadasari atas aturan2 dari Allah SWT. Keluarga marupakan amanah dari Allah, ya sudah pastilah wajib untuk menjaganya. Menjaga keluarga yang merupakan amanah dari Allah, juga merupakan zuhud kan? :D
BalasHapusApa kabar kang? semoga selalu sehat
Saleum,
BalasHapussaya sependapat dengan bang Mabruri tentang berzuhud kang.
saleum dmilano
zuhud itu pilihan, bukan keterpaksaan. hehehe...
BalasHapuskang sofyan tahun baru ada award baru nih, silahkan ambil di tempatku ya boz di
http://jalanjalandingin.blogspot.com/2012/01/award-twenty.html
thanx
Setuju pisan dengan filosofi Gus Khadiri. Zuhud itu adanya di hati.
BalasHapusAda juga orang yang kalo liat orang lain mewah, dia menuntut "Zuhud dong.." Padahal dengan tidak suka melihat orang lain mendapat nikmat itu juga salah satu ciri gak zuhud :D
menarik juga pertanyaanya Gaphe :)
BalasHapusaku malah baru tau zudud itu apa, makasih mas.. :)
BalasHapus@Ejawantah's BlogBisa juga diartikan begitu Mas,,meninggalakan bukan berarti tidak tepo serliro sama sekitarnya lo hehe
BalasHapus@marsudiyantoMonggo ngaji bareng Pak Mars
BalasHapus@Citrosblog Amin...
BalasHapus@Ulla von Wiebenawas kejedot lo Una hehehe
BalasHapus@GapheJiahhh itu mah niatannya yang perlu ditata, lah wong niatannya traveling karena tugas sama mencari nafkah kok,,hehehe onok² ae Mas
BalasHapus@Djangan PakiesBenar Ust, artinya Zuhud sendiri gak boleh diartikan dalam pandangan yang sempit, sehingga membuat orang lalai akan kewajiban yang lainnya...
BalasHapusMakasih Ust.
@Putrie Jrs Sama² Putri, saya juga masih belajar juga kok
BalasHapus@Aulia RahmawatiHehe oke terima kasih kunjungannya...
BalasHapus@bunda LilyBenar Bun, gambaran itulah yang ada pad Gus Khadiri,,terima kasih Bunda..
BalasHapus@AsopHehehe itu sudah saya jawab ☺ ☺
BalasHapus@mabrurisirampogBenar Mas Mabruri, semua harus seimbang antara kewajiban kita pada Sang Kholik dan pada makhluknya
BalasHapusAlhamdulillah baik Mas,,amin..
@dmilano saya juga kok Bang
BalasHapusSalam...
@OEN-OENyup's benar Mas,,wah dapat award nih, makasih Mas ntar aku pajang hehehe
BalasHapus@Zico AlviandriHehehe,,jangan sering² menuntut Mas bahaya lo hehehe
BalasHapus@Ely MeyerHehehe,,iya kan suka travelling Kak
BalasHapus@Retno Novitha SSama² Retno,,makasih juga
BalasHapusSaya suka postingan ini. Apik tenan, mengalir dan bermanfaat.
BalasHapushehe, sama dengan retno kang.. dhe pun baru tahu istilah zuhud.. semoga kita bisa hidup dalam kesederhanaan yaa kang.. yang penting cukup, ya to?? hehe
BalasHapusfoto saya aja dipasang deh kalo gak ada foto halaah emang seleb kamu fanny. hihihi
BalasHapusooh itu namanya zuhud ya kang
BalasHapusBaru tau Zuhud Kang..
BalasHapusNice share mas sofyan... serasa ditampar membaca postingan ini. Saya cinta dunia, masih takut kehilangan dn suka berprasangka buruk perihal takdir. Terimakasih :)
BalasHapusaku pernah bertemu dengan beberapa orang yang katanya sedang berusaha 'mendekatkan diri kepada pencipta' dengan menyepi, sampai menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan bulanan. tang terlintas pertama kali saat bertemu dengan situasi itu, simpel sih,. "nih orang gak kerja apa ya? gak dicariin keluarganya emang???"..
BalasHapussetelah baca postingan ini jadi dapat pencerahan tentang hal itu kang. makasi yaa :)
Tidak sedikit keluarga yang terbengkalai, karena suami yang meninggalkan keduniaannya dan 'berjuang di jalan Allah'. Kemudian pergi entah kemana rimbanya. Mungkin ia telah lupa bahwa ia pernah mengkhitbah seorang perempuan, kemudian mengucap ijab qobul, kemudian memiliki beberapa orang anak.
BalasHapusmesti bnyk belajar dr kang sofyan nih... hehehe.....
BalasHapuso iy kang, ad PR buatmu. smoga berkenan dikerjain. hehehe... thnx...
konsep hidup yg muai hilang karena manusia semakin hedon...
BalasHapus:)
Assalamu'alaikum....
BalasHapusKita boleh berzuhud dalam dunia tp jgn ibadah ato sedekah. Itu artinya duniawi masih perlu kita kejar agar tangan kita bs sll di atas untuk memberi.
Hmmm...kalo kyai yg sdh ma'rifat insya Allah meski tampak luar sederhana tp perilakunya , akhlaqnya insya Allah Al Qur'an n sunnah kiblatnya.
Dapat ilmu ternyata main ke blognya kang sofyan ini..
BalasHapusMakasih mas..
subhanallah ... itu dapat dicapai melalui tahapan taqorub yang sangat bersungguh2 Lillahita'ala
BalasHapusalhamdulillah tambah lagi ilmu agama saya disini.
BalasHapussalam kenal ya mas.
ditunggu kunjungan baliknya. :)
Wahh...alhamdulillah bs 'kenal' dg sosok yg zuhud spt itu ya Sof
BalasHapusBelum update lagi Kang
BalasHapussekedar menyapa dan semoga kita dijadikan hamba yang zuhud
ini yg sodaranya adhitia sofyan yah :p
BalasHapussmoga bisa zuhud yang sesuai
manusia yg zuhud memang langka ya SOf.. biasanya orang2 pekerja kantoran ya money oriented.. tp bisa saja kan pekerja kantoran, memiliki pekerjaan tetap, tapi tetap zuhud.. cmiiw.. wallahu'alam.. :-D
BalasHapusJadi belajar agama lagi neh saya..
BalasHapusUntuk tambahan informasi terkait postingan di atas bisa juga lihat di link : http://pena.gunadarma.ac.id/filosifi-konsep-njowo/
BalasHapus